Pada video disebutkan bahwa ekstrak diklorometana dipisahkan secara kromatografi cair vakum (KCV) dengan silica gel G60 menggunakan gradient elusi n-heksan-EtOAc untuk menghasilkan 10 fraksi. Pertanyaan saya, bagaimana jika fraksi yang dihasilkan kurang dari 10? Apakah berpengaruh terhadap hasil akhir yang didapatkan pada pengujian steroid?
Jumlah fraksi yang dihasilkan pada KCV tergantung pada jenis sampel, penggunaan fase gerak, jenis adsorben, dan kondisi operasi lainnya. Jika jumlah fraksi yang dihasilkan kurang dari 10, ini mungkin menunjukkan bahwa sampel yang digunakan memiliki komponen yang sedikit atau bahwa KCV dilakukan dengan efisiensi rendah. Namun, hal ini tidak secara langsung berpengaruh pada hasil akhir dari pengujian steroid, karena pengujian tersebut biasanya dilakukan pada fraksi-fraksi yang dihasilkan dari KCV. Jumlah fraksi yang lebih sedikit dapat menghasilkan fraksi yang lebih banyak dan lebih padat, yang mungkin memudahkan analisis pada tahap selanjutnya. Namun, hal ini juga dapat memerlukan waktu yang lebih lama untuk memurnikan dan mengidentifikasi steroid di dalam fraksi yang lebih sedikit. Oleh karena itu, penting untuk memilih kondisi KCV yang sesuai untuk sampel tertentu dan mengoptimalkan kondisi operasi untuk menghasilkan jumlah fraksi yang optimal untuk keperluan analisis.
Disebutkan bahwa pelat diinkubasi pada suhu 37°C selama 24 jam kemudian diamati. Mengapa pada saat menginkubasi harus menggunakan suhu 37°C, jika suhu yang digunakan lebih atau kurang apa pengaruhnya?
Suhu inkubasi 37°C dipilih karena ini adalah suhu optimal untuk pertumbuhan bakteri yang biasanya digunakan dalam uji aktivitas antibakteri. Pada suhu ini, bakteri dapat berkembang biak dengan cepat dan membentuk koloni yang dapat diukur dan diamati.
Jika suhu inkubasi terlalu rendah, misalnya di bawah 37°C, pertumbuhan bakteri akan lebih lambat, dan mungkin tidak akan mencapai jumlah yang cukup untuk dapat diukur dengan akurat. Sebaliknya, jika suhu inkubasi terlalu tinggi, misalnya di atas 37°C, bakteri dapat mati atau mengalami kerusakan yang dapat memengaruhi hasil pengujian aktivitas antibakteri.
Dengan demikian, suhu inkubasi harus dijaga dengan cermat pada suhu 37°C selama 24 jam untuk memastikan hasil pengujian yang akurat dan konsisten.
Pada video disebutkan bahwa ekstrak diklorometana dipisahkan secara kromatografi cair vakum (KCV) dengan silica gel G60 menggunakan gradient elusi n-heksan-EtOAc untuk menghasilkan 10 fraksi. Pertanyaan saya, bagaimana jika fraksi yang dihasilkan kurang dari 10? Apakah berpengaruh terhadap hasil akhir yang didapatkan pada pengujian steroid?
BalasHapusJumlah fraksi yang dihasilkan pada KCV tergantung pada jenis sampel, penggunaan fase gerak, jenis adsorben, dan kondisi operasi lainnya. Jika jumlah fraksi yang dihasilkan kurang dari 10, ini mungkin menunjukkan bahwa sampel yang digunakan memiliki komponen yang sedikit atau bahwa KCV dilakukan dengan efisiensi rendah. Namun, hal ini tidak secara langsung berpengaruh pada hasil akhir dari pengujian steroid, karena pengujian tersebut biasanya dilakukan pada fraksi-fraksi yang dihasilkan dari KCV. Jumlah fraksi yang lebih sedikit dapat menghasilkan fraksi yang lebih banyak dan lebih padat, yang mungkin memudahkan analisis pada tahap selanjutnya. Namun, hal ini juga dapat memerlukan waktu yang lebih lama untuk memurnikan dan mengidentifikasi steroid di dalam fraksi yang lebih sedikit. Oleh karena itu, penting untuk memilih kondisi KCV yang sesuai untuk sampel tertentu dan mengoptimalkan kondisi operasi untuk menghasilkan jumlah fraksi yang optimal untuk keperluan analisis.
HapusDisebutkan bahwa pelat diinkubasi pada suhu 37°C selama 24 jam kemudian diamati. Mengapa pada saat menginkubasi harus menggunakan suhu 37°C, jika suhu yang digunakan lebih atau kurang apa pengaruhnya?
BalasHapusSuhu inkubasi 37°C dipilih karena ini adalah suhu optimal untuk pertumbuhan bakteri yang biasanya digunakan dalam uji aktivitas antibakteri. Pada suhu ini, bakteri dapat berkembang biak dengan cepat dan membentuk koloni yang dapat diukur dan diamati.
HapusJika suhu inkubasi terlalu rendah, misalnya di bawah 37°C, pertumbuhan bakteri akan lebih lambat, dan mungkin tidak akan mencapai jumlah yang cukup untuk dapat diukur dengan akurat. Sebaliknya, jika suhu inkubasi terlalu tinggi, misalnya di atas 37°C, bakteri dapat mati atau mengalami kerusakan yang dapat memengaruhi hasil pengujian aktivitas antibakteri.
Dengan demikian, suhu inkubasi harus dijaga dengan cermat pada suhu 37°C selama 24 jam untuk memastikan hasil pengujian yang akurat dan konsisten.